Kelaspjok.com – Salam Olahraga, kembali lagi dengan saya yang hobinya memberikan informasi materi PJOK. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan informasi tentang Gaya Lompat Jauh. Untuk itu mari simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.
3 Gaya Lompat Jauh
1. Gaya Jongkok (Ortodok)
Pada lompat jauh gaya jongkok atau yang disebut dengan gaya ortodok, tujuan utama dari gaya ini yaitu lari secepatnya dari jarak 40 sampai dengan 45 m dilintasan. Pada saat melakukan tolakan pada papan kayu maka kaki yang digunakan merupakan kaki yang paling kuat dengan posisi badan atlet yang lebih tegap, di mana kedua tangan diangkat ke atas. Kemudian pada saat pendaratan maka akan diawali dengan digunakannya tumit kaki yang sedikit ditekuk untuk awalan pendaratan.
Umumnya, dalam kompetisi lompat jauh, gaya jongkok ini akan sering digunakan dengan memakai teknik awalan yang menggunakan gerakan cepat. Oleh karena itu memang gaya ini mempunyai fungsi untuk mendapatkan kecepatan yang maksimal dan kemampuannya untuk dilakukan di jarak jauh dari jarak 40 sampai dengan jarak 45 m, pada lintasan yang sudah ditentukan penggunaannya untuk area lompat jauh.
Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya jongkok adalah sebagai berikut:
- Awalan : Tahap pertama untuk melakukan lompat jauh gaya jongkok yaitu awalan. Gerakan awalan yang dilakukan yaitu lari kecil atau lari dengan kecepatan tinggi. Supaya mendapatkan hasil maksimal, kecepatan lari dalam melakukan awalan ini harus tetap konsisten atau tidak boleh dikurangi. Oleh sebab itu dibutuhkan konsentrasi dari pelompat supaya dapat melakukan lompatan atau tolakan di papan tumpuan dengan baik.
- Tumpuan : Sesudah tahap awalan yaitu melakukan tumpuan, di mana tumpuan ini sendiri sebenarnya perpaduan antara gerakan lari dan melayang. Ketepatan dan kemenangan dalam melakukan tumpuan ini selain membutuhkan konsenstrasi juga membutuhkan tenaga tolakan yang maksimal dari kaki. Tumpuan bisa dilakukan memakai kaki kanan atau kiri tergantung dari bagian kaki pelompat yang paling kuat dan paling nyaman untuk digunakan. Saat sedang melakukan tumpuan, ada baiknya tubuh lebih condong ke depan dengan keadaan yang tegap. Sedangkan untuk sudut tumpuan yaitu sekitar 50 sampai dengan 60 derajat.
- Melayang : Gerakan melayang yang dilakukan sesudah melakukan tolakan pada balok papan tumpuan. Lalu tubuh akan sedikit dicondongkan ke depan supaya badan terangkat dan melayang di udara dengan kedua tangan yang terangkat ke atas. Selain itu, kaki yang menjadi tumpuan harus dibuat lurus dan rileks supaya hasil lompatan maksimal. Sesudah itu, saat berada di udara harus melakukan gaya jongkok dengan kaki diayunkan ke arah depan yang fungsinya untuk membantu mengangkat berat tubuh.
- Pendaratan – Tahapan terakhir yaitu dalam melakukan lompat jauh yaitu pendaratan. Saat akan mendarat maka tangan diangkat ke atas supaya tubuh tidak kehilangan keseimbangan. Dan saat melakukan pendaratan, lutut harus ditekuk dengan rileks.
2. Gaya Menggantung (Schnepper)
Gaya menggantung, sering juga disebut dengan gaya schnepper, adalah salah satu gaya dari lompat jauh yang tidak dapat diubah kecepatannya saat akan bertumpu pada papan tumpuan atau papan kayu. Seperti halnya gaya jongkok, posisi badan pada gaya ini pun lebih tegap. Pada gaya menggantung ayunan ke belakang dan depan akan diterapkan pada kaki, pun bersamaan dengan kedua lengan yang juga diayunkan ke belakang dan ke depan.
Saat pendaratan, maka kedua kaki akan diluruskan ke depan dan mendarat dengan memakai kedua tumit terlebih dahulu untuk menjaga keseimbangan tubuh saat melakukan pendaratan.
Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya menggantung yaitu sebagai berikut :
- Awalan : Awalan pada lompat jauh yaitu dengan melakukan lari sprint dari jarak 35sampai dengan 45 meter. Tapi jarak tersebut tidak mutlak diterapkan pada semua pelompat, namun dapat disesuaikan dengan kemampuan setiap atlet dalam mencapai sesuatu kecepatan maksimal.
- Tumpuan : Setelah tahap awalan yaitu melakukan tumpuan, di mana tumpuan ini sendiri sebenarnya perpaduan antara gerakan lari dan melayang. Tumpuan ini adalah usaha untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dan jauh. Seperti pada gaya jongkok, tumpuan ini dilakukan dengan memakai salah satu kaki yang paling kuat.
- Melayang : Perbedaan setiap gaya pada lompat jauh terletak pada saat melayang di udara, di mana gaya-gaya tersebut mempunyai teknik dan tahapan tersendiri. Pada lompat jauh gaya menggantung, akan terlihat bahwa atlet seakan menggantung dengan keadaan lengan yang terangkat ke atas dengan kaki yang sedikit tertekuk agak ke depan persis seperti ketika seseorang tergantung pada tiang besi horizontal. Teknik ini dipakai agar pelompat bisa berusaha melayang selama mungkin di udara dalam keadaan yang seimbang.
- Pendaratan : Pendaratan yaitu sebuah usaha untuk mendaratkan tubuh ke bak pasir sesudah melakukan tolakan dan melayang. Kesempurnaan pendaratan harus dilakukan oleh para atlet supaya tidak menimbulkan kesalahan yang menyebabkan diskualifikasi atau kesalahan yang bisa memperpendek hasil jarak lompatan. Pendaratan yang baik yaitu pendaratan di mana kedua kaki dan tangan berada di bagian depan tubuh.
3. Gaya Berjalan di Udara (Walking in the Air)
Secara umum, gaya berjalan di udara diawali dengan mengambil awalan sepanjang 10 langkah, kemudian atlet lari dengan penambahan kecepatan sebelum melukan tolakan. Saat bertumpu, pinggang sedikit diturunkan, paha kaki diayunkan secara bebas dengan meluruskan lutut, mata kaki, dan pinggang.
Saat melakukan gerakan melayang di udara, kaki yang bertolak di depan ditarik. Kemudian lengan dan badan dicondongkan ke arah depan dan kaki dimajukkan sesaat untuk mencapai hasil yang lebih jauh agar hasil yang didapat lebih maksimal. Gaya berjalan di udara ini dapat dikatakan cukup sulit dilakukan karena dalam memakai gaya ini harus benar-benar memperhatikan waktu dan keseimbangan dalam menjaga tubuh supaya tetap stabil dan seimbang saat melayang. Beberapa tahap gerakan pada lompat jauh gaya berjalan di udara yaitu sebagai berikut:
- Awalan : Awalan yang dibutuhkan pada lompat jauh gaya berjalan di udara yaitu dengan memperkirakan jarak untuk awalan yang cukup untuk melakukan tumpuan. Untuk para pelompat yang sudah terbiasa, mereka bisa melakukan hanya dengan insting saja dan tidak membutuhkan alat ukur yang spesifik karena sudah menjadi kebiasaan. Hal lain yang perlu diperhatikan pada gaya berjalan di udara yaitu kecepatan, akselerasi, ketepatan waktu, dan energi disaat melakukan awalan sebelum melakukan lompat jauh di atas balok tumpuan.
- Tumpuan : Dengan memakai gaya berjalan di udara, para pelompat bebas memilih menggunakan kaki kanan atau kiri sebagai tumpuannya. Berbeda dengan gaya jongkok, para pelompat tidak menggunakan kaki yang paling kuat dalam bertumpu untuk melakukan lompat jauh. Saat melompat, seperti halnya gaya lompat jauh yang lain, badan harus lebih dicondongkan ke arah depan yang fungsinya untuk menjaga keseimbangan tubuh yang stabil dan juga menjaga pandangan supaya ke depan. Hal ini juga membuat kedua lengan yang ada disamping tubuh bergerak lebih efisien dan lompatan dihasilkan lebih maksimal.
- Melayang : Sikap badan saat melakukan gerakan melayang yaitu dengan mengayunkan kedua kaki di atas udara bergantian seperti layaknya saat berjalan di daratan. Supaya hasil lompatan maksimal dan jarak yang diperoleh lebih jauh, usahakan untuk tetap mengayunkan kedua kaki di atas udara dalam jangka waktu yang lama hingga badan dan kaki mendarat di atas bak pasir.
- Pendaratan : Sesudah melayang di udara dengan gerakan mengayunkan kedua kaki seperti berjalan di atas udara, tahap selanjutnya yaitu pendaratan. Pada pendaratan, gerakkan kedua tangan ke arah depan saat menjulurkan kaki kea rah depan dengan maksimal. Untuk menghindari cedera kaki, lakukan pendaratan dengan menggunakan kedua kaki.
Itulah materi 3 Gaya Lompat Jauh Secara Lengkap. semoga apa yang dijelaskan diatas mudah dipahami dan bermanfaat bagi anda semua.Sekian dan terimakasih.
Baca Juga Artikel Lainnya :