KelasPJOK.Com – Salam Olahraga..! setiap orang tentunya pernah mengalami kecemasan pada saat menjelang, berlangsung dan selesai pertandingan, sedikit banyaknya hal ini dapat mempengaruhi penampilannya pada saat pertandingan berlangsung.
sedikit banyaknya berdasarkan kondisi di lapangan ada beberapa atlet yang dapat menguasai rasa cemasnya sendiri tanpa bantuan orang lain, ada juga sejumlah atlet yang memerlukan bantuan orang untuk mengatasi kecemasannya.
Kali ini kelaspjok akan membahas secara lengkap materi kecemasan dalam dunia olahraga. Apa saja dan bagaimana cara untuk mengatasinya, simak materi lengkapnya di bawah ini :
Definisi Kecemasan
Kecemasan merupakan perasaan khawatir tentang ketakutan atau adanya persepsi tentang sesuatu hal yang mengancam, was-was dan disertai dengan peningkatan perubahan sistem jaringan tubuh pada susunan saraf otonom dan gangguan pencernaan.
Kecemasan adalah rasa khawatir, gelisah, was-was terhadap suatu kondisi tertentu.
Definisi Kecemasan Menurut Ahli
Anshel, 1971
- Kecemasan adalah reaksi emosi terhadap suatu kondisi yang dipersepsi mengancam.
Weinberg dan Gould, 1995
- Kecemasan merupakan emosi negatif yang ditandai oleh adanya perasaan khawatir, was-was dan disertai dengan adanya peningkatan perubahan sistem jaringan tubuh.
Sutardjo Wiramihardja, 2005:66
- Kecemasan adalah suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya.
Menurut Nevid, 2005
- Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Menurut Az-zahroni, 2005
- Kecemasan adalah perasaan tertekan dan tidak tenang, serta berpikiran kacau dengan disertai banyak penyesalan.
Menurut Stuart dan Sundeen, 2008
- Kecemasan adalah emosi yang tidak menyenangkan, yang ditandai dengan kekhawatiran, keprihatinan, rasa takut yang kadang kita alami, dalam tingkat yang berbeda-beda.
Menurut Lubis, 2009
- Kecemasan adalah tanggapan dari sebuah ancaman nyata atau pun khayal.
Menurut Nanda, 2012
- Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman atau ketakutan yang disertai oleh respon autonom (penyebab sering tidak spesifik atau tidak diketahui pada setiap individu) perasaan cemas tersebut timbul akibat dari antisipasi diri terhadap bahaya.
Pengukuran Tingkat Kecemasan
Pada pengukuran tingkat kecemasan atlet dalam olahraga secaraumum dibagi menjadi tigabentuk pengukuran, yaitu :
- Pengukkuran fisik (physiological technique).
- Pengukuran perilaku (behavioral technique).
- Pengukuran psikologis atau Kognitif.
Dari tiga alat ukur diatas sebetulnya masih jauh dari kata sempurna dalam pengukuran, masih banyak faktor yang perlu diperhatikan pada saat pengukuran pada atlet berlangsung.
Ada beberapa macam untuk mengukur psikologis :
- State Trait Anxiety Inventory “STA” : Tidak dirancang untuk mengukur situasi olahraga.
- Sport Competition Anxiety Test “SCAT” : Hanya mampu mendeteksi kecemasan kognitif, tetapi tidak terhadap kondisi somatis.
- Sport Anxiety Scale “SAS” : Mengukur kecemasan kognitif dan somatis masih belum dapat diterima perangkat yang cukup layak untuk meramalkan dampak kecemasan terhadap penampilan atlet.
Macam-macam Anxiety
State Anxiety
Merupakan Keadaan yang sementara dan relatif tidak stabil. State anxiety ini juga dianggap sebagai kombinasi dari persepsi masing-masing individu dalam mempersepsikan perasaan cemasnya dan meningkatnya aktivitas pada sistem saraf otonom.
Trait Anxiety
Trait anxiety dianggap sudah stabil dan sudah menjadi kecenderungan individu untuk bereaksi cemas terhadap situasi-situasi yang mengncam atau yang tidak mengancm.
Kecemasan Kompetitif
Apabila atlet menganggap ada situasi yng mengancam maka akan terjadi peningkatan reaksi cemas. Proses kompetitif adalah proses kecemasan yang terjadi pada seorang sebagai hasil adanya situasi kompetisi yang objektif. Penghubung antara kecemasan dan kompetisi dapat ditemukan dengan mendefinisikan kompetisi dalam olahraga.
Proses dalam kompetisi merupakan sesuatu yang pada dasarnya menimbulkan ketakutan karena evaluasi internal dan eksternal dari individu yang kompoten. Sebagai sasaran akhir kompetisi membandingkan performa individu dengan beberapa standar, lalu memberikan informasi tentang kesuksesan atau kegagalan individu dalam suatu kompetisi.
Sumber Kecemasan
Hampir kebanyakan para atlet mengalami kecemasan dalam kompetisi. Berikut penyebab utama kecemasan dalam kompetisi :
1.Keluhan somatis
Terjadi karena peningkatan aktivitas fisiologis yang berkaitan dengan situasi yang menimbulkan stress seperti saat menjelang kompetisi.
2.Takut gagal
Perasaan yang dialami atlet terjadi jika ada evaluasi subjektif dar atlet yang menghasilkan persepsi gagal dalam meraih prestasi, hal tersebut menyebabkan timbulnya reaksi cemas pada diri atlet.
3.Perasaan tidak adekuat
Perasaan ini timbul karena atlet mempresepsikan dirinya secara tidak benar, seperti ketidak puasan terhadap kemampuan yang dimilikinya yang menghasilkan perasaan lemah, keleahan dan ketidak mampuan dalam konsentrasi.
4.Kehilangan kendali
Bisa dilihat dari presepsi atlet terhadap ketidak mampuannya mengendalikan sesuatu yang terjadi. Hal-hal yang sedang terjadi dianggap dikendalikan oleh faktor luar seperti keberuntungan.
5.Rasa bersalah
Rasa bersalah ini biasanya berhubungan dengan kecurangan yang dilakukan dalam pertandingan.
6.Keinginan diperhatikan orang
Perhatian orang lain dapat menjadi kepuasan dan hal in sering dengan keinginan pamer, yang akhirnya meningkatkan semangat juang untuk bertanding. Apabila hal ini terjadi sebaliknya, terjadi tanpa adanya perhatian dari oranglain maka akan menimbulkan kegelisahan.
7.Kehilangan kepercayaan diri
Ini disebabkan oleh kegagalan berulang-ulang menyebabkan kegelisahan batin tersendiri untuk atlet, hal ini akan membuat trauma tersendiri bagi atlet.
Itulah tadi mengenai sumber kecemasan yang perlu kamu hindari pada saat kamu bertanding.
Hubungan Kecemasan dengan Prestasi Atlet
Pada olahraga prestasi, semua atlet mengalami kecemasan, hanya saja tingkat kecemasannya saja yang berbeda-beda. Kecemasan yang dialami oleh atlet biasanya akan meningkat pada saat menjelang kompetisi atau berada dalam situasi kompetisi. Sedikit rasa cemas dapat meningkatkan performa atle, akam tetapi tingkatan kecemasan yang tinggi menghambat performa yang diharapkan.
Menurut teori ∩, peningkatan kecemasan sesaat yang sedang atau rendah sampai pada suatu saat tertentu dapat mempengaruhi keoptimalan performa yang ditampilkan atlet, sedangkan peningkatan kecemasan sesaat yang terlalu tinggi dapat menurunkan performa atlet.
Gejala-gejala Kecemasan
Ada tiga jenis gejala kecemasan secara umum, berikut penjelasannya :
- Gejala fisik. Yang memiliki ciri-ciri : kegelisahan, anggota tubuh bergetar, banyak berkeringat, sulit bernapas, jantung berdetak kencang, merasa lemas, panas dingin, mudah marah atau tersinggung.
- Gejala behavioral. Yang memiliki ciri-ciri : berperilaku menghindar, terguncang, melekat dan dependen.
- Gejala kognitif. Yang memiliki ciri-ciri : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang menakutkan akan segera terjadi, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, sulit berkonsentrasi.
Hindari Perasaan Cemas pada Anak
- Jangan mengharuskan anak untuk menang.
- Tidak memaksakan harapan yang berlebihan.
- Jangan bandingkan kemampuan anak.
- Hargai usaha dan semangat anak.
- Hargai setiap kemajuan anak.
- Sikap dan perilaku pelatih luwes.
- Pemanasan yang cukup.
- Visualisasi positif.
Baiklah itu tadi ulasan lengkap materi “Kecemasan”. Semoga dapat bermanfaat bagi kamu dalam mengerjakan tugas-tugas, dan berguna untuk kamu dalam membuat makalah tentang psikologi olahraga. Terima Kasih 🙂
Baca Juga Artikel Ini :
- Psikologi Olahraga
- Budaya Hidup Sehat
- Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
- Aktivitas Fisik dalam Pencegahan Penyakit