KelasPJOK.Com – Salam Olahraga..! pada materi olahraga kali ini kelaspjok.com akan membahas materi olahraga cabang beladiri taekwondo. Hampir setiap kalangan mengetahui olahraga beladiri Taekwondo ini karena olahraga ini sudah mendunia.
Apa yang di maksud dengan Taekwondo ?. Taekwondo merupakan olaraga seni beladiri yang mengutamakan teknik kaki untuk menjatuhkan lawan.
Nah, untuk lebih jelasnya lagi simak materi dan ulasannya lengkap dibawah ini mulai dari : pengertian, sejarah, teknik, peraturan dan lainnya lengkap :
Pengertian Taekwondo
Taekwondo adalah seni bela diri yang berasal dari Korea. Dalam bahasa Korea, Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”, Kwon berarti “tinju”, sedangkan Do berarti “jalan atau seni”. Jadi Taekwondo merupakan “Seni bela diri yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong untuk menaklukkan atau menjatuhkan lawannya.
Dalam seni beladiri taekwondo ini terdapat tingkatan sabuk, semakin tinggi sabuk yang digunakan maka semakin tinggi juga jurus dan teknik yang dipelajari, dan seterusnya sampai seterusnya ke tingkatan tertinggi.
Sejarah Taekwondo
Pada masa dinasti koogoryo di korea seni beladiri taekwondo ini telah berkembang sejak tahun 37 Masehi. Sejak masa itu, masyarakat menyebut taekwondo dengan nama-nama yang berbeda, seperti Subak, Taekkyon, taeyon.
Pada tahun 1945 Korea meraih kemerdekaannya, pada saat itu masyarakat Korea berusaha dengan keras untuk mengembangkan seni beladiri taekwondo ini. Selanjutnya pada 28 mei 1973 terbentuklah suatu organisasi bernama WTF “World Taekwondo Federation” yang bermarkas di Kukkiwon, Korea Selatan. Sampai saat ini WTF telah memiliki anggota lebih dari 186 negara di seluruh dunia.
Sejarah Taekwondo di Indonesia
Sejarah awal masuk dan berkembangnya olahraga beladiri Taekwondo di indonesia pada tahun 1975, yang membawa aliran ini adalah Mauritsz Dominggus pada tahun 1975. Seiring dengan berkembangnya Taekwondo di Indonesia, terdapat 2 organisasi Taekwondo yaitu FTI “Federasi Taekwondo Indonesia” dan PTI “Persatuan Taekwondo Indonesia”. Kedua organisasi tersebut menggelar sebuah pertemuan, “Musyawarah Nasional I” pada tanggal 28 Maret 1981, yang bertujuan untuk memajukan Taekwondo Indonesia.
Kemudian lahirkan kesepakatan bersama untuk menyatukan kedua organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang kita kenal, “Pengurus Besar Taekwondo Indonesia” PBTI, yang diakui oleh WTF dan KONI, sebagai ketua umumnya Sarwo Edhie Wibowo dengan pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Surono.
Taekwondo menjadi cabang olahraga resmi pada PON ke XI tahun 1985 di Jakarta. Pertandingan Taekwondo pada Olimpiade tahun 1992 di Barcelona, Spanyol bersifat ekchibisi dan resminya sendiri pertama pada Olimpiade di Atlanta AS pada tahun 1996.
Materi Dasar dalam Taekwondo
Setiap cabang olahraga beladiri memiliki materi dasar sama halnya seperti cabang olahraga seni beladiri Taekwondo ini yang bersifat . Berikut materi dasar dalam Taekwondo :
- Kyukpa : Merupakan sebuah latihan teknik dengan menggunakan benda mati sebagai sasaran/obyek, hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dan ketepatan tekniknya. Obyek sasaran yang biasanya dipakai antara lain papan kayu, batu bata, genting, dan lain-lain.
- Poomsae : Merupakan sebuah teknik rangkaian gerakan dasar serangan dan pertahanan diri, yang dilakukan melawan lawan yang imajiner, dengan mengikuti diagram tertentu. Setiap diagram rangkaian gerakan poomse didasari oleh filosofi.
- Kyoruki :Merupakan sebuah latihan yang dilakukan oleh dua orang, dimana mereka bertarung saling mempraktekkan teknik serangan dan teknik pertahanan kaki.
Teknik Dasar Taekwondo
Pada setiap cabang olahraga tentu memiliki teknik dasar yang telah dibuat dan di atur, dengan tahapan-tahapan pelaksanaannya. Berikut merupakan teknik dasar yang ada dalam olahraga cabang beladiri Taekwondo :
1. Kuda-kuda
- Ap koobi : kita perlu membuka kaki selebar bahu dan menurunkan kaki depan sambil menahan berat badan, biasa disebut kuda-kuda langkah panjang.
- Ap seogi : kaki diposisikan seperti melangkah dan pastikan jari kaki posisinya menghadap posisi yang sama dengan kedua kaki, biasa disebut kuda-kuda langkah pendek.
- Moa seogi : dilakukan dengan posisi kaki rapat tubuh tegak menghadap ke depan secara lurus.
- Dwit koobi : dilakukan dengan membuka kedua kaki di mana kaki belakang posisinya harus ke arah samping dengan kaki depan berposisi lurus ke depan.
- Joochoom seogi : kaki harus sejajar mengarah ke samping dengan posisi kedua ujung kaki lurus ke depan.
- Beom seogi : posisi kaki depan berada di belakang tapi menghadap lurus ke depan seperti langkah harimau.
2. Tendangan
- Dolke chagi : gerakan tendangan ini perlu dilakukan dengan memutar tubuh 360° ke belakang dan inilah yang disebut sebagai tendangan tornado.
- Narae chagi : tendangan bisa dilakukan ke samping secara langsung sebelum kaki lainnya menyentuh tanah.
- Ap chagi: gerakan tendangan ini dilakukan ke arah depan di mana sasarannya adalah bagian kepala atau perut.
- Dwi hurigi : tendangan dengan memutar ke belakang gerakan kaki harus seperti mengait.
- Dwi chagi : tendangan ke arah belakang dimana lutut diangkat lalu dilanjutkan dengan menyentakkan kaki ke arah belakang.
- Yeop chagi : gerakan ini dilakukan menyamping ke kanan atau kiri memakai pisau kaki di mana tubuh diposisikan menghadap ke samping.
- Dollyo chagi : tendangan dengan pinggang di putar maksimal.
- Deol/Neryo chagi : tendangan dengan mencangkul ke depan memakai tumit.
3. Pukulan
- Yeop jireugi : teknik pukulan ke arah samping dengan posisi tubuh lurus menghadap ke depan.
- Eolgol jireugi : teknik pukulan mengarah ke atas di mana kepala adalah sasarannya.
- Arae jireugi : pukulan yang mengarah ke area vital lawan.
- Montong jireugi : pukulan yang mengarah ke perut atau ulu hati.
- Chi jireugi : pukulan dari bawah ke atas di mana dagu menjadi sasaran.
- Dollyeo jireugi : pukulan dari depan menyamping dan mengarah ke kepala lawan.
4. Tangkisan (Makki)
- Arae makki : tangkisan menggunakan kepala dan mengarah kebawah.
- Momtong an makki : tangkisan ini mengarah dari tengah ke dalam memakai bagian luar lengan bawah.
- Eolgol makki : tangkisan ini mengarah ke atas dan sasaran utamanya kepala.
- Hecho makki : tangkisan ini adalah tangkisan ganda yang mengarah ke luar.
- Batang son momtong an makki : tangkisan menggunakan telapak tangan dari luar ke tengah.
- Sonnal momtong makki : tangkisan ini adalah dengan pisau tangan ke arah tengah.
- Batang son arae makki : tangkisan menggunakan telapak tangan dan mengarah ke bawah .
- Momtong bakkat makki : tangkisan memakai bagian dalam lengan bawah yang mengarah ke luar dari dalam.
5. Sabetan dan Tusukan
- Mureup dolyo chigi : sabetan memakai lutut yang mengarah ke samping.
- Ageum son keut chireugi : cekikan atau tusukan ke arah leher.
- Ape son keut chireugi : tusukan pada leher menggunakan empat ujung jari.
- An son keut chireugi : tusukan satu jari yang mengarah ke mata.
- Gawison keut chireugi : tusukan dua jari yang mengarah ke mata.
- Palkup dolyo chigi : sabetan memutar menggunakan siku tangan.
- Jebi poom mok chigi : sabetan menggunakan tangkisan pisau tangan ke arah atas.
- Han sonnal mok chigi : sabetan yang menggunakan pisau tangan.
- Pyeon son keut chireugi : tusukan mengarah ke ulu hati dengan emapt ujung jari di mana posisi tangan vertikal.
Pengertian dan Filosofi Sabuk Taekwondo
Sabuk pada setiap tingkatan tentunya memiliki pengertian dan filosofi nya. Berikut pengertian dan filosofi nya :
1. Putih
Sabuk permulaan yang melambangkan kesucian, dasar dari semua warna. Saat masih menggunakan sabuk putih para taekwondoin mempelajari jurus dasar “GIBON” 1
2. Kuning
Sabuk yang kedua melambangkan bumi, disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.Mempelajari gibon 2 dan 3.
3. Hijau
Sabuk yang ketiga ini melambangkan hijaunya pepohonan, pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan,(dengan mempelajari taeguk 2).
4. Biru
Merupakan sabuk keempat, warna biru dalam sabuk ini melambangkan layaknya langit biru yang menyelimuti bumi beserta isinya, yang mengartikan bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari, (dengan mempelajari taeguk 4).
5. Merah
Sabuk yang kelima ini membuat kita menjadi pedoman bagi orang lain dan untuk mengingat bahwa kita harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita, (dengan mempelajari taeguk 6). Sabuk ini melambangkan matahari, yaitu tingkatan di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
6. Hitam
Menjadi sabuk yang keenam “terakhir” yang melambangkan sebuah akhir serta kedalaman dalam berlatih serta penguasaan diri kita dari rasa takut dan juga kegelapan. Hitam melambangkan alam semesta dan memiliki tahapan dari DAN 1 hingga DAN 9.
Tingkatan Warna Sabuk dan Jurus yang Digunakan
Setiap tingkatan pada olahraga Taekwondo ini memiliki warna berbeda dan juga meiliki jurus-jurus yang berbeda sesuai dengan tingkatan warna nya. Berikut warna dan jurus yng digunakan dalam Taekwondo :
- Sabuk Putih : Basic atau Gibon 1
- Sabuk Kuning : Basic 2 dan 3
- Sabuk Kuning Strip : Taegeuk 1
- Sabuk Hijau : Taegeuk 2
- Sabuk Hijau Strip : Taegeuk 3
- Sabuk Biru : Taegeuk 4
- Sabuk Biru Strip : Taegeuk 5
- Sabuk Merah : Taegeuk 6
- Sabuk Merah Strip Hitam 1 : Taegeuk 7
- Sabuk Merah Strip Hitam 2 : Taegeuk 8
- Sabuk Merah Hitam “Poom” : Koryo
- Sabuk Hitam : Koryo
- Sabuk Hitah Strip 1 : Koryo
- Sabuk Hitam Strip 2 : Geumgang
- Sabuk Hitam Strip 3 : Taebaek
- Sabuk Hitam Strip 4 : Pyongwon
- Sabuk Hitam Strip 5 : Sipjin
Baiklah itu tadi ulasana materi lengkap “Taekwondo“. Yang telah di jelaskan secara lengkap mulai dari : Pengertian, Sejarah, Teknik dasar, Tingkatan dan lainnya. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kamu dalam mengerjakan tugas-tugas serta bermanfaat untuk kamu dalam membuat makalah olahraga seni beladiri Taekwondo. Terima Kasih 🙂
Baca Juga Artikel Ini :