Gaya Lompat Tinggi

Diposting pada

KelasPJOK.com – Salam Olahraga..! kali ini akan membahas materi olahraga tentang olahraga atlerik cabang lompat tinggi. sebelumnya kelaspjok.com telah membahas pengertian, sejarah pada lompat tinggi.

Lompat tinggi merupakan olahraga cabang atletik dimana sang atlet harus melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat dengan berbagai jenis gaya yang diperbolehkan “gaya gunting, guling sisi, guling straddle, dan flop”

Apasaja gaya pada lompat tinggi ini, langsung saja simak materi ulasannya dibawah ini :

Gaya Lompat Tinggi


Gaya Lompat Tinggi

Pada cabang olahraga lompat tinggi ini meiliki gaya dalam melakukan lompatannya, gaya tersebut di lakukan dalam beberapa tahapan.

Langsung saja simak materi ulasan lengkapnya dibawah ini :


1. Gaya Guling Sisi “Western Roll”

Gaya gunting disebut juga dengan Western Roll, merupakan gaya dalam lompat tinggi yang dilakukan dengan cara melompati mistar dari sisi samping. Lalu, mengangkat tubuh seluruhnya dan memposisikannya sedemikian rupa sampai melayang terlentang di udara. Selanjutnya sesegera mungkin memutar badan hingga melewati dan menuruni mistar.

Tetapi pada gaya lompat tinggi ini kemudian dicabut karena atlet hanya menggunakan gaya yang ada sebelumnya.

Pada dasarnya tidak dipakainya gaya ini karena posisi kepala menjadi lebih rendahh dari pinggul dan hal ini dianggap tiak sah dan dinilai sebagai bentuk diskualifikasi.

Berikut pelaksanaannya :

Tahap 1 : Awalan

lakukan dengan persiapan dari arah samping sekitar 35-40 derajat. Jika kalian menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan, maka awalannya juga harus dari arah samping kanan. Hal ini berlaku sebaliknya apabila kalian menggunakan tumpuan kaki kiri.

Gunakan kaki yang paling kuat sebagai tolakan.

Tahap 2 : Tumpuan

lompat tinggi dengan teknik ini menggunakan tumpuan kaki yang paling dekat dengan mistar “kaki bagian dalam”. Atlet dapat melakukan awalan dengan mengayunkan kaki ke depan atas dengan posisi menyilang dari mistar.

Pada tahapan inilah yang paling penting karena akan berpengaruh terhadap tingginya lompatan. Jika terdapat kesalahan, maka sangat dimungkinkan badan tidak seimbang dan terjatuh.

Tahap 3 : Melayang

Pada gaya ini dengan cara memposisikan tubuh dengan sedemikian rupa. Dengan cara saat melompat dengan menggunakan kaki, dan tubuh melayang di udara melewati mistar.

Baca Juga  Peraturan Lempar Lembing

kondisikan tubuh kamu dengan posisi miring dan sejajar dengan mistar. Secara bersamaan turunkan kepala agar lebih rendah dari pinggul. Setelah itu, lanjutkan gerakan meluncur ke bawah.

Tahap 4 : Mendarat

Dalam melakukan pendaratan, kamu dapat lakukan dengan dua cara. Yaitu :

1. Mendaratkan salah satu tangan dan kaki tumpuan secara bersamaan.

2. Mendaratkan kedua tangan yang diikuti dengan berguling menjauhi mistar tersebut.


2. Gaya Gunting “Scissors”

Gaya Gunting atau Scissors merupakan gaya yang paling klasik dalam olahraga lompat tinggi. Mengapa demikian, karena posisi kaki yang melakukan tolakan, mengayun dan akhirnya kedua kaki serta seluruh tubuh melewati mistar nampak seperti gerakan gunting.

Berikut pelaksanaannya :

Tahap 1 : Awalan

Pada gaya ini awalan dilakukan dengan cara berlari dari arah depan dan agak serong ke arah kanan ataupun kiri. Hal itu disesuaikan keinginan dari atlet sendiri baik dalam menggunakan kaki untuk tumpuan maupun arah ia akan berlari.

Bila ingin melakukan tolakan menggunakan tumpuan kaki kanan, maka awalan dilakukan dari samping kanan. Tetapi sebaliknya, jika tolakannya menggunakan kaki kiri maka awalan dilakukan dari samping kiri juga.

Hal yang perlu kamu perhatikan ketika hendak mengambil posisi ancang-ancang, usahakan tidak terlalu jauh setidaknya 3 sampai 9 langkah menyesuaikan dengan tinggi mistar. Selain itu, ambillah posisi awalan setidaknya 30-40 derajat dari tiang ataupun mistar.

Tahap 2 : Tumpuan

Sama seperti tumpuan pada gaya sebelumnya, kamu bebas memilih kaki mana yang akan digunakan sebagai tumpuan, sebaiknya sesuai kenyamanan agar melompati mistar lebih mudah.

Usahakan menggunakan kaki terjauh dari tiang mistar. Pada saat melakukan tolakan posisi badan agak telungkup dan agak condong ke belakang. kaki yang tidak digunakan untuk tumpuan harus mengayunkan kaki tersebut lurus kedepan dan kearah atas menyilang dari tiang mistar.

Tahap 3 : Melayang

Selanjutnya pada tahap ini kaki yang digunakan tumpuan diayunkan lurus kearah samping kanan atau kiri “sesuai posisi tubuh atlet” sampai ketinggian maksimum. Sedangkan, kaki yang bebas tumpuan diayunkan lurus ke arah belakang sehingga terlihat seperti gunting melewati mistar.

 Diikuti badan diputar ke kanan atau kiri. Usahakan pandangan tidak ke bawah dan mengarah pada tempat pendaratan karena akan mengganggu konsentrasi. Ketika posisi tubuh sudah mulai turun kaki segera diluruskan.

Baca Juga  Climbing Wall : Jenis, Teknik, Manfaat & Tips Untuk Pemula

Tahap 4 : Mendarat

Dalam melakukan pendaratan pastikan posisi badan kalian tetap rileks dan tidak terlalu tergesa-gesa mendarat.

Ketika hendak mendarat, usahakan kaki belakang diangkat setinggi mungkin agar tidak mengenai mistar. Saat kaki diayun dan menurun melewati mistar dan posisi badan hampir tegak serta kondisi mistar dibawah panggul.

Pada saat itulah, kaki melakukan tolakan untuk mendarat dengan badan menghadap ke samping.


3. Gaya Guling “Straddle”

Gaya guliing atau Straddle merupakan gaya yang paling sering digunakan seingga cukup populer Menurut sejarahnya memang gaya ini pertama kali ditemukan oleh Jim Stewart asal AS (Amerika Serikat) pada tahun 1930.

Pada gerakan gaya ini ialah tubuh diputar dan dibalikkan dengan cepat ketika tubuh melewati mistar. Posisi terakhir gaya ini ialah menelungkup.

Berikut pelaksanaannya :

Tahap 1 : Awalan

Pada tahap awalan gaya ini bisa kamu lakukan dengan persiapan dari arah samping sekitar 35-40 derajat. Teknik awalan gaya ini hampir mirip dengan guling sisi. Jika kalian menggunakan kaki kanan sebagai tumpuan, maka awalannya juga harus dari arah samping kanan.

Hal ini berlaku sebaliknya apabila kalian menggunakan tumpuan kaki kiri.

Kamu bebas memilih kaki mana yang akan digunakan sebagai tumpuan.

Gunakanlah kaki yang paling dominan karena akan jauh lebih mudah dan nyaman. Kemudian, gunakanlah langkah ganjil misalnya tiga langkah terakhir harus panjang dan lebih cepat.

Tahap 2 : Tumpuan

Pada tumpuan teknik ini menggunakan tumpuan kaki yang paling dekat dengan mistar “kaki bagian dalam“. Atlet dapat melakukan awalan dengan mengayunkan kaki sekuat-kuatnya ke depan atas sampai ketinggian maksimum.

Dengan dibantu ayunan dari kaki belakang ke depan atas, dan ayunan kedua tangan kalian ke belakang atas.

Tahapan inilah yang paling penting karena akan berpengaruh terhadap tingginya lompatan.

Perlu kamu perhatikan dalam melakukan teknik ini, jika melakukan kesalahan maka sangat dimungkinkan badan tidak seimbang dan terjatuh. Oleh karena itulah, pastikan mengambil tumpuan yang benar dan tepat agar lompatan maksimal dan tinggi.

Tahap 3 : Melayang

Pada gerakan melayang ini adalah dengan memposisikan tubuh sedemikian rupa. Pada saat melompat dengan menggunakan kaki tumpuan, dan tubuh melayang di udara melewati mistar.

Baca Juga  Tolak Peluru

Tahap 4 : Mendarat

Kondisikan tubuh dengan posisi telungkup dan sejajar dengan mistar. Pada saat yang bersamaan turunkan kepala agar lebih rendah dari pinggul. Lanjutkan gerakan meluncur ke bawah.


4. Gaya Lompat Tinggi “Fosbury Flop”

Gaya lompat tinggi Fosbury Flop merupakan gaya yang meiliki keunikan khusus.

Keunikan pada gaya ini terdapat padasaat hendak melakukan lompatan, posisi tubuh harus membelakangi mistar dan melewati mistar dengan mengedepankan punggung atlet.

Gaya lompat tinggi fosbury flop ini di ciptakan oleh Dick Ricardood Fosbury.

Sekilas memang gaya ini seperti orang yang melakukan salto, karena awalannya hampir sama. Perbedaannya terletak pada posisi tubuh pada gaya ini tidak berjungkir-jungkir balik. Melainkan, tetap posisi konstan dengan mengedepankan punggung dan menggunakannya untuk tumpuan jatuh.

Langsung saja simak materi dan cara pelaksanaannya dibawah ini :

Tahap 1 : Awalan

Pada awalan gaya lompat tinggi ini dapat dimulai dengan mengambil langkah panjang dan cepat dengan posisi sikap tegak. Gunakanlah kaki yang paling dominan sebagai tumpuan untuk melakukan tolakan.

Jarak antara kaki tolakan dan mistar sendiri sekitar 22-35 cm. Gerakannya dimulai dari awalan jalan, lari, dan melangkah. Selanjutnya, kaki melakukan tolakan dan menekan untuk melewati ketinggian mistar yang ditentukan.

Tahap 2 : Tumpuan

Selanjutnya gerakan tumpuan gerakan kaki tumpu kamu yang paling kuat. Selanjutnya ketika melakukan tolakan, gunakan salah satu kaki dengan posisi badan agak condong ke belakang. Barulah ketika selesai melakukan tolakan, kaki diluruskan kembali. Usahakan kedua tangan tetap berada di samping untuk menjaga keseimbangan badan.

Tahap 3 : Melayang dan Pendaratan

Gerakan lanjutan dari tumpuan melayang dan mendarat. Ketika mendarat biasanya seluruh anggota badan mulai dari punggung, kedua kaki hingga lengan jatuh ke matras persis seperti telentang. Keberhasilan dari pendaratan gaya lompat tinggi ini terletak pada keseimbangan dan kekuatan otot badan.


Baiklah itu tadi penjelasan lengkap dari materi “Gaya Lompat Tinggi” yang telah di ulas dengan lengkap mulai dari tahap awalan, tolakan, melayang serta mendarat. Semoga artikel ini dapat berguna bagi kamu pembaca dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta dapat bermanfaat bagi kamu dalam membuat makalah olahraga tentang olahraga atletik lompat tinggi. Terima Kasih 🙂


Baca Juga Artikel Ini :